Banten,(Gema)
Pemprov Banten melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) segera bakal menggelar operasi pasar (OP) beras. Kesiapan pemprov tersebut merupakan tindaklanjut dari surat perintah pelaksanaan OP dari Kementerian Perdagangan. Namun, Pemprov Banten memastikan hanya tiga daerah yang bakal memperoleh kebijakan tersebut dalam waktu dekat ini.
Kepala Disperindag Provinsi Banten Hudaya Latuconsina mengatakan, berdasarkan instruksi Kementerian Perdagangan, OP beras baru bisa dilaksanakan apabila harga beras medium atau beras kelas tiga di pasaran melampaui harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 6.100/kg. “Berdasarkan monitoring yang kita lakukan dari delapan kabupaten/kota hanya ada tiga daerah yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, yang harga beras mediumnya sudah mencapai Rp 6.700 - Rp 7.000/kg. Khusus untuk Kabupaten Tangerang Rp 7.000/kg sedangkan Kota Tangerang dan Tangerang Selatan antara Rp 6.700/kg – Rp 6.800/kg,” kata Hudaya, Selasa (12/7).
Kepala Disperindag Provinsi Banten Hudaya Latuconsina mengatakan, berdasarkan instruksi Kementerian Perdagangan, OP beras baru bisa dilaksanakan apabila harga beras medium atau beras kelas tiga di pasaran melampaui harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 6.100/kg. “Berdasarkan monitoring yang kita lakukan dari delapan kabupaten/kota hanya ada tiga daerah yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, yang harga beras mediumnya sudah mencapai Rp 6.700 - Rp 7.000/kg. Khusus untuk Kabupaten Tangerang Rp 7.000/kg sedangkan Kota Tangerang dan Tangerang Selatan antara Rp 6.700/kg – Rp 6.800/kg,” kata Hudaya, Selasa (12/7).
Berdasarkan hasil monitoring tersebut, kata Hudaya, pihaknya bakal segera melakukan OP Beras di tiga daerah tersebut. “Untuk teknis OP kita akan bahas besok (hari ini-red),” ujarnya, seraya mengaku pelaksanaan OP beras di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan, telah dikoordinasikan dengan Sub-Divre Bulog Tangerang. “Mereka (Bulog-red) siap membantu,” ungkap Hudaya.
Hudaya menambahkan, OP sesuai instruksi pusat OP beras di lima kabupaten/kota lainnya akan juga dilaksanakan jika harga jual beras medium di pasaran sudah berada di atas HET. “Untuk kemungkinan OP beras di lima kabupaten/kota lainnya ini kita sudah melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota terkait. Berdasarkan monitoring yang kita lakukan bersama dinas terkait di kabupaten/kota HET untuk beras medium di Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak, masih bertahan di harga Rp 6.050/kg,” paparnya.
Terkait pemicu kenaikan harga beras saat ini, Hudaya mengatakan akibat momen menjelang Ramadan. “Sudah menjadi kebiasaan di mana pada saat menjelang puasa dan Idul Fitri harga kebutuhan pokok merangkak naik. Namun demikian, kebiasaan ini tentu saja harus tetap kita kendalikan agar tidak melampaui batas kemampuan masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah. Selain dengan OP kita juga mengimbau kepada para pedagang agar tidak memanfaatkan momen menjelang puasa ini untuk menaikkan harga. Boleh ada kenaikan tapi kenaikannya yang wajar-wajar saja,” tegas Hudaya. (*Adv)
Terkait pemicu kenaikan harga beras saat ini, Hudaya mengatakan akibat momen menjelang Ramadan. “Sudah menjadi kebiasaan di mana pada saat menjelang puasa dan Idul Fitri harga kebutuhan pokok merangkak naik. Namun demikian, kebiasaan ini tentu saja harus tetap kita kendalikan agar tidak melampaui batas kemampuan masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah. Selain dengan OP kita juga mengimbau kepada para pedagang agar tidak memanfaatkan momen menjelang puasa ini untuk menaikkan harga. Boleh ada kenaikan tapi kenaikannya yang wajar-wajar saja,” tegas Hudaya. (*Adv)